definisi komunikasi digital

1.       Sebutkan dan jelaskan macam-macam saluran komunikasi yang sekarang ini umum dipakai?

saluran interpersonal dan medis massa, dan saluran lokal dan saluran kosmopolit. Saluran interpersonal adalah saluran yang melibatkan pertemuan tetap muka (sumber dan penerima) antara dua orang atau lebih. Misalnya rapat  atau pertemuan kelompok, percakapan langsung, pembicaraan dari  mulut ke mulut,getok tular dsb.sedangkan saluran media massa adalah alat-alat penyampai pesan yang memungkinkan sumber mencapai suatu audiens dalam jumlah besar, yang dapat menembus batasan waktu dan ruang. Misalnya radio, televisi, film, surat kabar, buku dsb.
Saluran interpersonal dapat bersifat kompolisit yakni jika menghubungkan dengan sumber di atau dari luar sistem, misalnya jika seseorang anggota sistem mengadakan perjalanan/pergi ke luar daerah untuk menjumpai sumber informasi. Atau ada orang dari luar daerah yang berkunjung ke dalam sistem dan mengadakan pertemuan dengan anggota sistem untuk menyampaikan informasi. Saluran antar pribadi disebut lokalit jika kontrak-kontrak langsung itu sebatas daerah atau sistem sosial itu saja. Sebaliknya saluran media massa dapat dipastikan bersifat kompolisit. Masing-masing macam komunikasi mempunyai kemampuan tersendiri yang berbeda-beda; ada hal-hal yang dapat dilakukan oleh saluran tertentu yang tak dapat dilkukan oleh saluran lainnya.masing-masing saluran memiliki karakteristiknya sendiri dalam meneruskan pesan komunikasi

2.       Jelaskan ciri atau spesifikasi Frequency Shift Keying (FSK) dan Binary Frequency Shift Keying (BFSK)

 Frequncy Shift Keying Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui penggeseran frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai fase terputus-putus. Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. FSK merupakan metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data yang sesuai dengan rekomendasi CCITT. FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar telah siap. Dalam hal penggunaan banyak pemancar (multi transmitter), masing-masingnya dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang pembawa umumnya dipakai untuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja. Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi /deviasi ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low, Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil. Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relative rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).

3.       Jelaskan  tentang  Pulsa Code Modulation?

yakni bentuk representasi digital dari sinyal suara analog, di mana gelombang berikutnya diurutkan secara beraturan berdasarkan interval waktu tertentu dan kemudian diubah ke dalam bentuk biner.

4.       Jelaskan tentang jaringan satelit, sebutkan kelebihan dan kekurangan jaringan satelit.

Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave (transmisi mengikuti garis lurus/LoS), hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi. Sebagai repeater, berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya, seperti lokasi stasiun tujuan atau penerima.

Satelit adalah suatu Station Relay atau Repeater gelombang microwave yang diorbitkan di angkasa, berfungsi untuk menerima, memperkuat atau mengulangi sinyal radio dengan bidang frekuensi tertentu dari bumi setelah diperkuat dan diubah ke bidang frekuensi yang berbeda. Satelit memerlukan orbit Geo-stationary, tinggi 35,784 km. Selain itu ada juga yang menggunakan orbit Geosynchronus, sebagaimana yang digunakan oleh satelit Intelsat dan Palapa. (William Stallings, Data and Computer Communications 7th Edition).

KELEBIHAN MEDIA TRANSMISI SATELIT
-Cakupan yang luas. Bisa satu Negara, satu wilayah, satu daerah ataupun satu benua,
-Bandwith yang tersedia cukup lebar,
-Independen dari infrastruktur terrestrial,
-Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat
-Biaya relative rendah per-site
-Area coverage yang luas, jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global, bahkan dapat mencapai setengah dari permukaan bumi.
-VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit.
Dapat Koneksi dimana saja. Tidak perlu terjadi LoS (Line of Sight) dan tidak ada masalah dengan jarak, karena garis lurus transfer data ke arah luar bumi jadi tidak terhalang oleh bangunan – bangunan/ letak geografis bumi.
-Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting.
-Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice (PABX), video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar dengan menyewa pada provider saja.
-Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router.
-Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
-Media transmisi satelite (VSAT) tidak akan bertabrakan dengan VSAT yang lain karena memiliki orbit masing – masing yang bersifat unik, jadi tidak mungkin sama. Sedangkan pada wireless, bisa saja terjadi tabrakan frekuensi dengan pengguna wireless yang lain atau frekuensi di daerah tersebut sudah penuh sehingga mengalami kesulitan.

KELEMAHAN MEDIA TRANSMISI WIRELESS
-Untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
-Dalam hal keamanan, yaitu transmisi data sangat mudah ditangkap karena berjalan melalui udara terbuka.
-Harga relatif mahal karena harga peralatan yang mahal.
-Memakan tempat, terutama untuk piringannya/antenanya.
-Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
-Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. Untuk daerah seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing masing pelanggan. Dan juga, media transmisi satelite rentan terhadap cuaca, debu meteor/ debu angkasa, dan keadaan cuaca lainnya.
-Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi – satelit – matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport maupun ground-segment biasa.
-Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.


Share This Article Facebook +Google Twitter Digg Reddit